25 persen Incumbent Kalah

SuaraBanyuurip.comTotok Martono

Lamongan – Modal pernah menjabat ternyata bukan jaminan dapat memenangkan pilihan kepala desa (Pilkades) untuk kedua kalinya. Di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, 25 persen incumbent yang maju dalam Pilkades harus menelan pil pahit.

Data dari Kantor Pemerintahan Desa (Pemdes) Kabupaten Lamongan, dalam Pilkades Massal Gelombang I yang diselenggarakan 7 kecamatan di 2 eks pembantu bupati, sebanyak 86 calon incumbent maju dalam pencalonan Pilkades. Namun dari jumlah tersebut 22 calon incumbent  atau  25 % kalah dalam Pilkades.

Di Kecamatan Sugio terdapat 20 desa yang menggelar Pilkades. 11 desa diikuti oleh incumbent dan hanya 5 incumbent yang terpilih kembali menjabat kades periode kedua. Sedangkan di Kecamatan Modo Pilkades digelar di 16 desa. Dari 12 calon incumbent, hanya 6 orang diantaranya kalah.

Sementara di Kecamatan Kedungpring sebanyak 11 calon incumbent semuanya lolos menjabat kades dua kali. Di Kecamatan Babat dari 8 calon incumbent yang kembali nyalon, hanya satu yang kalah. Di Kecamatan Glagah, satu orang incumbent juga kalah dari 20 calon incumbent. Di Kecamatan Karangbinangun  dari 13 calon incumbent, 3 diantaranya kalah. Di Kecamatan Kalitengah dari 11 incumbent terdapat 4 incumbent yang harus mengubur impiannya.

Baca Juga :   Dinas Pendidikan Mangkir Hearing

 “Calon incumbent yang gagal terbanyak di Kecamatan Sugio, jumlahnya 7 orang, “ kata Kabag Pemdes,  Nalikan melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni.

Menurut Zamroni, secara umum Pilkades massal gelombang I di Kabupaten Lamongan berjalan lancar. Hanya satu desa yang harus melakukan pemilihan ulang yaitu Desa Mayong, Kecamatan Karangbinangun. Hal itu dikarenakan dua calon yaitu Nur Misbach (incumbent) dan Ridwan sama-sama tangguh.

“Keduanya sama mengantongi  1000 suara,” pungkas Zamroni. (tok)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *