Sekda Nurul Azizah : Dinas Terkait Selamatkan Pohon Peneduh dan Hentikan Penebangan

Sekda Bojonegoro, Nurul Azizah.
Suarabanyuurip.com - Arifin Jauhari
Bojonegoro - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Nurul Azizah, memerintahkan dinas terkait yang menangani penebangan pohon peneduh di jalan seputar kota agar menyelamatkan pohon yang tersisa.
Nurul mengaku, telah memanggil perwakilan dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Kepala Bidang (Kabid) Persampahan dan Ruang Terbuka Hijau Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Muhanayah, dan Kabid Sarana dan Prasarana Dinas PKP Cipta Karya, Iwan Maulana.
"Kami meminta kepada DLH dan DPKP Cipta Karya untuk saling berkoordinasi, menyelamatkan pohon yang tersisa, yang belum ditebang," katanya kepada SuaraBanyuurip.com, Rabu (31/08/2022).
Mantan Kepala DLH Bojonegoro ini memberikan instruksi agar penebangan dihentikan dulu. Untuk selanjutnya, agar keduanya menjalin komunikasi dengan pihak Perhutani KPH Bojonegoro.
Kerja sama dengan Perhutani diperlukan, guna memberikan pendampingan, perihal penebangan pohon yang benar untuk jenis kayu yang bernilai mahal. Seperti angsana, mahoni, dan trembesi misalnya.
Setidaknya, ia berpandangan masih terdapat sejumlah pohon yang bisa dipertahankan sesuai nilai keekonomiannya. Agar tidak menjadi seharga standar kayu bakar semua.
"Untuk itu kami juga minta, agar kayu tebangan pohon peneduh bisa dikavling, dikelompokkan dan ditata sesuai jenis kayunya," ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, penurunan standar harga kayu tebangan pohon peneduh menjadi seharga kayu bakar, disayangkan oleh Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro Budi Irawanto. Karena terdapat jenis pohon yang bernilai tinggi. Yaitu angsana, mahoni, dan trembesi misalnya.
"Saran saya harusnya jenis kayunya dikelompokkan, dan sejak sebelum penebangan direncanakan. Sehingga tidak 'digebyah uyah' jadi kayu bakar semua. Eman-eman kayu angsananya," kata pria asli Bojonegoro ini.
Saran Wabup yang karib disapa Mas Wawan ini senada dengan penuturan Administratur Perhutani KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Bojonegoro, Irawan Darwanto Djati. Irawan menyebut jika kayu angsana rimba, relatif mahal. Harganya berkisar antara Rp450 ribu hingga Rp800 ribu per meter kubik.
"Tetapi untuk menentukan harga, kayu angsana harus melalui uji dengan beberapa kriteria. Karena ada kualitas, kelas, dan diameter yang berbeda yang menjadikan harganya juga berbeda," tuturnya.(fin)
BERITA TERKAIT
Selama Januari 2023, Ada 252 Istri di Bojonegoro Ajukan Cerai Gugat
Membacakan Dongeng Berdampak Positif pada Perkembangan Anak
Produksi Migas Pertamina Hulu Rokan Regional Sumatera Lampaui Target
Bocah Asal Soko Tuban Dilaporkan Tenggelam di Sungai Pacal
Penipu Gunakan AMSI untuk Lakukan Pemerasan
Digitalic : SEO yang Baik Harus Berdampak Bagi Bisnis
Pertamina EP Cepu Field 11 Bangun Jalan Cor Menuju CPP Gundih
Regional Indonesia Timur Capai Produksi Minyak 2022 di Atas Target
Produksi Blok Rokan Ditarget Capai 300 Ribu Bph dalam 5 Tahun
Kisah Segitiga Pemkab, Alimdo, dan Pedagang Pasar Kota Bojonegoro
Pemkab Bojonegoro Siapkan Rp 34,6 Miliar untuk Beasiswa Pendidikan
Pertemuan Warga Ring 1 Migas Sukowati dan PT Elnusa Tak Capai Kesepakatan
Ogah Disanksi, Pemdes Campurejo Tolak Bagikan SPPT PBB P2
Jaga Daya Saing Industri, Pemerintah Pertahankan Subsidi Energi
Cerita Adib Nurdiyanto Perades Mojodeso Raih Penghargaan Upakarti Nasional
PPSDM Migas Adakan Pelatihan Regulasi Hilir Migas untuk ASN KESDM
Pelatihan dan Sertifikasi Teknisi Instrumentasi Tingkat I untuk Daerah 3T
Dorong OPL Banyu Urip, Upaya Pemerintah Tingkatkan Produksi Migas Nasional
Realisasi Lifting Migas 2022 di Bawah Target
Dulu Rp 100 Ribu, Kini Harga BBM Pertalite di Papua Rp 10 Ribu Per Liter
Lasuri : Ada Regulasi yang Mengatur Pasar Kota Bojonegoro