Wujudkan Desa Cerdas, Kemendes PDTT Gandeng Bank Dunia

PENINGKATAN KAPASITAS : Kemendes PDTT gandeng bank dunia untuk wujudkan desa cerdas berkaitan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat berbasis data mikro dan pelayanan masyarakat serta pihak lain berbasis digital.(foto Kemendes PDTT)
Suarabanyuurip.com - Sami'an Sasongko
Jakarta - Pemerintah terus berupaya agar program pembangunan di tingkat desa semakin meningkat disegala bidang. Guna mewujudkan, melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan menggandeng Bank Dunia melaksanakan program desa cerdas.
"Program ini bertujuan sebagai ruang pembekalan para fasilitator yang akan menjadi pengajar pada bimbingan teknis duta dan kader digital," kata Kepala Pusat Pengembangan Daya Saing (Pusdaing) Kemendes PDTT, Helmiati, dikutip dari laman resmi Kemendes PDTT.
Dijelaskan desa cerdas merupakan program berkaitan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat berbasis data mikro dan pelayanan kepada masyarakat serta pihak lain berbasis digital.
Sedikitnya ada enam prinsip desa cerdas. Yakni bottom up, partisipatif, inklusif, inovatif, kolaboratif, dan berkelanjutan. Program ini mengandung komponen penting Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan (P3PD) yaitu, mendorong pembangunan desa yang partisipatif. Dengan didukung potensi lokal setiap desa.
Beberapa hal yang ditentukan terwujudnya desa cerdas. Salah satunya kapasitas fasilitator yang ditugaskan ke setiap desa. Selain itu, enam pilar desa cerdas juga harus dipenuhi yaitu, tata kelola cerdas, masyarakat cerdas, lingkungan cerdas, hidup cerdas, ekonomi cerdas, dan mobilitas cerdas.
"Harapannya program desa cerdas ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa masing-masing," tandasnya.
Pada akhir 2021 lalu, program desa cerdas fase pertama telah selesai dilaksanakan. Kemudian dilanjutkan pada fase dua dan tiga sesuai dengan arahan Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar.
Program desa cerdas di fase dua diawali dengan pelaksanaan bimbingan teknis kepada 223 duta digital dan 1.115 kader digital. Sedangkan di fase tiga akan diikuti sebanyak 330 duta digital dan 1.650 kader digital.(sam)
BERITA TERKAIT
Pemkab Blora Mulai Sosialisasikan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko
Pengurus Organisasi Mahasiswa SASB Uinsa Periode 2022-2023 Resmi Dilantik
Duet Wabup Budi Irawanto dan Maya "The Ramban" Pukau Wisatawan Embung Pedang
10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Terbaik Versi Webometrics Januari 2023
HIMA UT Cepu Gelar Blora Job Fair dan Expo Campus 2023
Rekrutmen CASN 2023 Akan Dibuka untuk Umum
Pencarian Hari Keempat, Bocah Tenggelam di Sungai Pacal Belum Ditemukan
Disnakkan Bojonegoro Terima 40.000 Dosis Vaksin PMK
Minat Pasang Gas Bumi, Warga Bojonegoro Bisa Lewat GasKita
Arab Saudi Terbitkan Visa Transit, Kemenag : Tak Bisa Untuk Ibadah Haji
Komisi VII Dukung PGN Dapatkan Harga Gas USD 4,72 MMBTU
Fraksi Golkar DPRD Bojonegoro : UU Desa Masih Relevan Dijalankan
Pro-kontra Wacana Perpanjangan Jabatan Kepala Desa, Begini Pandangan Politisi Senayan
Bupati Tak Temukan Perjanjian 30 Tahun, Pedagang : Akte Sewa Beli Tak Ada Batas Waktu
Warga Sumuragung Tuntut Tambang PT Wira Bhumi Sejati Ditutup Permanen
Selama Januari 2023, Sudah Ada 8 Kejadian Kebakaran di Bojonegoro
Indonesia Miliki Tanker Gas Dual Fuel Ramah Lingkungan Terbesar di Dunia
Jatim Kelebihan Pasokan Gas, PGN Minta Pipa Cirebon - Batang Dibangun Gunakan APBN
China Cabut Pembatasan Aktivitas Kerek ICP Januari Jadi US$78,54 Per Barel
Sambut HPN 2023, PWI Bojonegoro Gowes Bareng Stakeholder
IDFoS Gelar Diskusi Pelestarian Hutan Berbasis Agrosilvopastura