Serapan APBD 2022 Baru 51 Persen, DPRD Bojonegoro Minta Pekerjaan Fisik Dikebut

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bojonegoro Lasuri.
Suarabanyuurip.com - Joko Kuncoro
Bojonegoro - Serapan anggaran belanja APBD Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur masih minim di penghujung 2022 ini. DPRD Bojonegoro minta sejumlah pekerjaan fisik segera dikebut agar penyerapan APBD 2022 maksimal.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Bojonegoro Lasuri mengatakan, akhir November ini serapan APBD 2022 masih sekitar 51 persen.
"Idealnya serapan APBD maksimal di angka 80 sampai 85 persen" katanya, Selasa (29/11/2022).
Dia mengatakan, serapan belum mencapai 60 persen karena banyak pekerjaan fisik yang belum selesai bahkan gagal lelang. Pembangunan gedung DPRD Bojonegoro juga belum selesai, sehingga diperkirakan tahun depan belum bisa ditempati.
"Pelebaran jalan nasional juga belum selesai," kata politisi dari Fraksi PAN NRIS tersebut.
Termasuk dana abadi tidak terserap 2022 sebesar Rp 500 miliar, namun dicadangkan. Apalagi, lanjut dia, RAPBD 2023 yang baru disahkan 24 November kemarin posturnya dipasang Rp 7,4 triliun.
"Tentu jika banyak anggaran yang tidak terserap otomatis akan menjadi sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa)," kata Lasuri.
Sementara itu, Sekretaris Komisi C DPRD Bojonegoro Ahmad Supriyanto mengatakan, postur APBD 2023 dipasang sebesar Rp 7,4 triliun. Yakni, dari sisi estimasi pendapatan sebesar Rp 5 triliun setelah dilakukan pembahasan Banggar dengan TAPD mengalami kenaikan menjadi Rp 5,2 triliun.
Rinciannya, APBD 2023 pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 900 miliar, pendapatan tranfer sebesar Rp 4 triliun mengalami kenaikan menjadi Rp 4,2 triliun. Sementara, katanya untuk lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 74 miliar tidak mengalami perubahan setelah dilakukan pembahasan.
"Untuk belanja direncanakan di RAPBD 2023 Rp 6,9 triliun. Itu berdasarkan kemampuan keuangan daerah serta memperhatikan tujuan dan target pembangunan yang akan dicapai," katanya.
Dia menambahkan, untuk pembiayaan pada RAPBD 2023 dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya sebesar Rp 1,7 triliun naik menjadi Rp 2,2 triliun. Dan untuk pengeluaran pembiayaan lainnya sebesar Rp 500 miliar.
"Pengeluaran pembiayaan setelah dilakukan pembahasan Banggar dengan TAPD tidak mengalami perubahan," katanya.(jk)
BERITA TERKAIT
Pemkab Blora Mulai Sosialisasikan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko
Pengurus Organisasi Mahasiswa SASB Uinsa Periode 2022-2023 Resmi Dilantik
Duet Wabup Budi Irawanto dan Maya "The Ramban" Pukau Wisatawan Embung Pedang
10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Terbaik Versi Webometrics Januari 2023
HIMA UT Cepu Gelar Blora Job Fair dan Expo Campus 2023
Rekrutmen CASN 2023 Akan Dibuka untuk Umum
Pencarian Hari Keempat, Bocah Tenggelam di Sungai Pacal Belum Ditemukan
Disnakkan Bojonegoro Terima 40.000 Dosis Vaksin PMK
Minat Pasang Gas Bumi, Warga Bojonegoro Bisa Lewat GasKita
Arab Saudi Terbitkan Visa Transit, Kemenag : Tak Bisa Untuk Ibadah Haji
Komisi VII Dukung PGN Dapatkan Harga Gas USD 4,72 MMBTU
Fraksi Golkar DPRD Bojonegoro : UU Desa Masih Relevan Dijalankan
Pro-kontra Wacana Perpanjangan Jabatan Kepala Desa, Begini Pandangan Politisi Senayan
Bupati Tak Temukan Perjanjian 30 Tahun, Pedagang : Akte Sewa Beli Tak Ada Batas Waktu
Warga Sumuragung Tuntut Tambang PT Wira Bhumi Sejati Ditutup Permanen
Selama Januari 2023, Sudah Ada 8 Kejadian Kebakaran di Bojonegoro
Indonesia Miliki Tanker Gas Dual Fuel Ramah Lingkungan Terbesar di Dunia
Jatim Kelebihan Pasokan Gas, PGN Minta Pipa Cirebon - Batang Dibangun Gunakan APBN
China Cabut Pembatasan Aktivitas Kerek ICP Januari Jadi US$78,54 Per Barel
Sambut HPN 2023, PWI Bojonegoro Gowes Bareng Stakeholder
IDFoS Gelar Diskusi Pelestarian Hutan Berbasis Agrosilvopastura