Petani Kekurangan Pupuk, Wabup Pertanyakan ke DKPP Alokasi Pupuk Bersubsidi

BLUSUKAN : Wabup Budi Irawanto, saat mendengarkan keluhan petani yang kesulitan mendapatkan pupuk.
Suarabanyuurip.com - Arifin Jauhari
Bojonegoro - Jeritan para petani yang mengeluhkan kekurangan pupuk didengar langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Jawa Timur, Budi Irawanto. Sontak, Wabup asli warga Bojonegoro ini langsung mempertanyakan permasalahan tersebut ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) setempat, Jumat (02/12/2022).
Setelah petani di wilayah barat Bojonegoro, yaitu Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo dan sekitarnya, serta Desa Sumberrejo, Kecamatan Sumberrejo menjerit kekurangan pupuk. Kini giliran para petani di Desa Buntalan, Kecamatan Temayang. Para petani yang tergabung di Kelompok Tani (Poktan) Makmur Tani 3 salah satunya.
"Anggota kami sejumlah 124 orang. Masih kekurangan pupuk urea sekira 12 ton. Harapan kami pemerintah kabupaten bisa memberi solusi," katanya.
Keluhan itu didengar langsung oleh Wabup Budi Irawanto dari kegiatan blusukan ke wilayah selatan Bojonegoro guna memastikan ketersedian pupuk di kalangan petani. Politisi PDI Perjuangan ini lantas datang berkunjung ke kantor DKPP.
Wabup Budi Irawanto saat mendatangi DKPP Bojonegoro untuk menanyakan alokasi pupuk bersubsidi.
© 2022 suarabanyuurip.com/Arifin Jauhari
Kedatangan pria yang akrab disapa Mas Wawan ini ditemui oleh Sekretaris DKPP Zainal Fanani dan Kepala Bidang Sarana, Prasana, dan Perlindungan Tanaman, R.A. Retno Budi Widyanti.
"Kedatangan kami bermaksud menanyakan alokasi pupuk bersubsidi. Setelah menerima banyaknya keluhan para petani yang menjerit kekurangan pupuk," ungkap Mas Wawan.
Selain itu juga menyampaikan agar DKPP tidak segan turun langsung ke lapangan, supaya dapat memastikan segala hal yang terjadi di lapangan tertangani secara baik. Dan juga agar sosialisasi pemanfaatan PPM (Program Petani Mandiri) terus menerus dilakukan.
"Sebab sampai hari ini masih ada petani yang tidak memahami bagaimana memanfaatkan PPM secara betul. Jadi jangan sampai enggan turun langsung ke lapangan," pesannya.
Diwawancarai secara doorstop, Sekretaris DKPP Kabupaten Bojonegoro, Zainal Fanani mengatakan, Sistem e-RDKK (elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) kebutuhan pupuk urea bersubsidi untuk kebutuhan di Bojonegoro sebetulnya sebanyak 101.026 ton. Namun alokasinya dikurangi sehingga hanya tinggal sebesar 72 persen atau sebanyak 73.631 ton.
Sebagai solusinya, menurut pria asal Blitar ini, petani diharapkan bisa menerapkan penggunaan pupuk organik berdampingan dengan pupuk kimia secara bertahap. Sebagaimana sudah dicontohkan melalui demplot dari DKPP.
Itu disebabkan, unsur hara C di seluruh kecamatan se Bojonegoro sudah berada di bawah 1 persen. Padahal jumlah hara C ini idealnya minimal di kisaran 5 persen.
"Harusnya bisa ditingkatkan. Nah pupuk organik ini kuncinya untuk mengembalikan unsur hara. Supaya produksi tidak terlalu turun, penggunaanya bertahap. Setidaknya perlu dua tahun," tandasnya.(fin)
BERITA TERKAIT
Pengurus Organisasi Mahasiswa SASB Uinsa Periode 2022-2023 Resmi Dilantik
Duet Wabup Budi Irawanto dan Maya "The Ramban" Pukau Wisatawan Embung Pedang
10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Terbaik Versi Webometrics Januari 2023
HIMA UT Cepu Gelar Blora Job Fair dan Expo Campus 2023
Rekrutmen CASN 2023 Akan Dibuka untuk Umum
Pencarian Hari Keempat, Bocah Tenggelam di Sungai Pacal Belum Ditemukan
Disnakkan Bojonegoro Terima 40.000 Dosis Vaksin PMK
Minat Pasang Gas Bumi, Warga Bojonegoro Bisa Lewat GasKita
Arab Saudi Terbitkan Visa Transit, Kemenag : Tak Bisa Untuk Ibadah Haji
Komisi VII Dukung PGN Dapatkan Harga Gas USD 4,72 MMBTU
Fraksi Golkar DPRD Bojonegoro : UU Desa Masih Relevan Dijalankan
Pro-kontra Wacana Perpanjangan Jabatan Kepala Desa, Begini Pandangan Politisi Senayan
Bupati Tak Temukan Perjanjian 30 Tahun, Pedagang : Akte Sewa Beli Tak Ada Batas Waktu
Warga Sumuragung Tuntut Tambang PT Wira Bhumi Sejati Ditutup Permanen
Selama Januari 2023, Sudah Ada 8 Kejadian Kebakaran di Bojonegoro
Indonesia Miliki Tanker Gas Dual Fuel Ramah Lingkungan Terbesar di Dunia
Jatim Kelebihan Pasokan Gas, PGN Minta Pipa Cirebon - Batang Dibangun Gunakan APBN
China Cabut Pembatasan Aktivitas Kerek ICP Januari Jadi US$78,54 Per Barel
Sambut HPN 2023, PWI Bojonegoro Gowes Bareng Stakeholder
IDFoS Gelar Diskusi Pelestarian Hutan Berbasis Agrosilvopastura
Kuasa Hukum Mantan Dirut PT ADS Sebut Bupati Bojonegoro Cari Kesalahan Lalu