Kementerian PANRB Lakukan Asesmen 15 MPP Menjadi Bagian MPP Digital

Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas.(dok Kementerian PAN-RB)
Suarabanyuurip.com - Sami'an Sasongko
Jakarta - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) kini melakukan asesmen pada 10 sampai 15 MPP untuk menjadi bagian dalam Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital.
Hal ini dalam menyambut adanya Pemerintah Republik Indonesia yang saat ini tengah gencar melakukan percepatan digitalisasi dalam rangka mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Salah satunya dengan percepatan pembentukan MPP Digital.
"MPP-MPP ini dipilih karena memiliki keunikan dan kelebihan dengan fitur unggulan masing-masing untuk masuk dalam proses pembangunan MPP Digital ke depan," kata Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas, dikutip dari laman resmi Kementerian PANRB.
Dijelaskan, bahwa Kementerian PANRB telah berkolaborasi dengan perusahaan perbankan dalam rangka supervisi dan perbantuan skema MPP Digital. Salah satunya akan menggandeng Bank Mandiri sebagai bank yang punya track record digitalisasi relatif progresif untuk mendampingi skema MPP Digital ini.
"Kita sudah rapat dengan tim teknologi Bank Mandiri," ujarnya.
MPP Digital dibutuhkan, lanjut Menteri Anas, tidak hanya sebagai backbone yang menyokong dan mengoptimalkan peran MPP yang sudah dibangun. Namun juga bertindak sebagai portal pemerintah daerah yang mengintegrasikan berbagai e-services yang diselenggarakan di pemerintah kabupaten/kota.
"Secara garis besar, pembangunan aplikasi MPP Digital ini dibagi empat tahapan. Yakni kriteria, penyusunan desain, uji coba, dan pembaruan," tandasnya.
Kehadiran MPP Digital diperlukan karena dalam menerima pelayanan di MPP saat ini masyarakat masih disulitkan dengan permintaan persyaratan yang berulang-ulang akibat proses bisnis antar layanan yang belum terintegrasi. Ini berpotensi merugikan apabila jarak antara rumah dengan MPP jauh.
"Jadi dengan adanya MPP Digital, masyarakat hanya cukup sekali input dan dapat diakses dimanapun dan kapanpun melalui berbagai perangkat elektronik," katanya.
Diharapkan dengan adanya MPP Digital ini kedepan masyarakat dapat menggunakan satu akun (single sign on) pada satu kanal untuk mengakses berbagai layanan publik. Hal ini sesuai amanat Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin agar reformasi birokrasi dapat berdampak, dirasakan langsung oleh masyarakat, dan tidak berbelit-belit.
"Dengan MPP Digital ini ke depan warga cukup punya satu akun untuk semua e-services. Mulai perihal kependudukan, perizinan berusaha, berbagai jenis sertifikasi, dan sebagainya sepanjang itu pelayanan publik," pungkas mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) ini.(sam)
BERITA TERKAIT
Pemkab Blora Mulai Sosialisasikan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko
Pengurus Organisasi Mahasiswa SASB Uinsa Periode 2022-2023 Resmi Dilantik
Duet Wabup Budi Irawanto dan Maya "The Ramban" Pukau Wisatawan Embung Pedang
10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Terbaik Versi Webometrics Januari 2023
HIMA UT Cepu Gelar Blora Job Fair dan Expo Campus 2023
Rekrutmen CASN 2023 Akan Dibuka untuk Umum
Pencarian Hari Keempat, Bocah Tenggelam di Sungai Pacal Belum Ditemukan
Disnakkan Bojonegoro Terima 40.000 Dosis Vaksin PMK
Minat Pasang Gas Bumi, Warga Bojonegoro Bisa Lewat GasKita
Arab Saudi Terbitkan Visa Transit, Kemenag : Tak Bisa Untuk Ibadah Haji
Komisi VII Dukung PGN Dapatkan Harga Gas USD 4,72 MMBTU
Fraksi Golkar DPRD Bojonegoro : UU Desa Masih Relevan Dijalankan
Pro-kontra Wacana Perpanjangan Jabatan Kepala Desa, Begini Pandangan Politisi Senayan
Bupati Tak Temukan Perjanjian 30 Tahun, Pedagang : Akte Sewa Beli Tak Ada Batas Waktu
Warga Sumuragung Tuntut Tambang PT Wira Bhumi Sejati Ditutup Permanen
Selama Januari 2023, Sudah Ada 8 Kejadian Kebakaran di Bojonegoro
Indonesia Miliki Tanker Gas Dual Fuel Ramah Lingkungan Terbesar di Dunia
Jatim Kelebihan Pasokan Gas, PGN Minta Pipa Cirebon - Batang Dibangun Gunakan APBN
China Cabut Pembatasan Aktivitas Kerek ICP Januari Jadi US$78,54 Per Barel
Sambut HPN 2023, PWI Bojonegoro Gowes Bareng Stakeholder
IDFoS Gelar Diskusi Pelestarian Hutan Berbasis Agrosilvopastura