APBD Bojonegoro Peringkat 2 se-Indonesia, Angka Kemiskinan Tertinggi ke-11 di Jatim

ILUSTRASI : Gedung megah Pemkab Bojonegoro berlantai tujuh.
Suarabanyuurip.com - Joko Kuncoro
Bojonegoro - APBD 2023 Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sebesar Rp 7,4 triliun. Dengan angka ini, ternyata berada di peringkat 2 tertinggi di Indonesia setelah Kabupaten Bogor. Namun, angka kemiskinan di Bojonegoro menempati peringkat tertinggi ke-11 di Jawa Timur (Jatim) atau 12,21 persen.
Peneliti Poverty Resource Center Initiative (PRCi) Aw Syaiful Huda mengatakan, Bojonegoro menempati peringkat 2 kabupaten dengan APBD tertinggi di Indonesia. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di urutan pertama adalah Kabupaten Bogor sebesar Rp 9,1 triliun, sedangkan Kabupaten Tangerang di urutan ketiga Rp 7,1 triliun.
"Dan disusul Kabupaten Bekasi di urutan keempat dengan APBD sebesar Rp 6,6 triliun," katanya, kepada SuaraBanyuurip.com, Rabu (25/1/2023).
Dia mengatakan, dengan postur APBD cukup besar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro harusnya bisa mewujudkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat Bojonegoro. Apalagi sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) tahun 2022 diperkirakan mencapai Rp 2,6 triliun.
"Sehingga Pemkab Bojonegoro harus banyak berinovasi untuk mensejahterakan masyarakat Bojonegoro," ujarnya.
Namun, di sisi lain Bojonegoro masih mempunyai pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan. Dia mengatakan, sesuai laporan Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Bojonegoro pada 2022 sebesar 12,21 persen, menempati peringkat tertinggi ke 11 di Jatim.
"Kebanyakan 41,37 persen masyarakat miskin bekerja di sektor pertanian, 20,02 persen bekerja sektor non-pertanian, dan 38,61 persen tidak bekerja atau menganggur," katanya.
Awe sapaan akrabnya, Bojonegoro sangat rentan mengalami guncangan ekonomi karena masih tergantung industri sektor migas. Karena itu, diperlukan pembangunan diverifikasi ekonomi daerah untuk strategi pembangunan transformasi ekonomi.
“Dan APBD Bojonegoro harusnya diarahkan untuk percepatan pengentasan kemiskinan dan pembangunan diversifikasi ekonomi daerah,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bojonegoro Firman Bastian mengatakan, kemiskinan Bojonegoro tahun ini turun 12,21 persen dari total jumlah penduduk miskin di Bojonegoro sebanyak 153.400.
"Sebenarnya, intervensi program dari pemda sudah sangat masif. Tetapi memang masih perlu waktu untuk menurunkan angka kemiskinan secara signifikan," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro Lasuri mengatakan, angka penurunan kemiskinan sudah memenuhi target di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Namun, jika dilihat dari angka jumlah penduduk angka penurunan kemiskinan masih rendah.
"Sehingga ini menjadi PR bagi pemkab agar bekerja secara maksimal dalam menekan angka kemiskinan," pungkasnya.(jk)
BERITA TERKAIT
Peringati HLUN, Pertamina Sukowati Periksa Kesehatan Lansia
PP Belum Terbit, Dana Abadi Diperkirakan Tidak Dipasang di APBD BOjonegoro 2024
Gunakan Biosaka, Petani Kunci Raup Panen Rp32 Juta
Bupati Tuban Mutasi Pejabat Eselon 2 dan 3
ASN KESDM Dalami Manfaat Penggunaan Teknologi Hilir Migas
Pegawai Negeri Hingga Pensiunan Siap-Siap Terima Tambahan Pendapatan, Ini Besarannya
Sempat Ceburkan Diri ke Bengawan Solo, Warga Ngraho - Gayam Ditemukan Selamat
Universitas Pertamina Gandeng 2 Universitas Jepang Dukung NZE 2060
Kang Yoto Lanjut Majukan Bojonegoro dari Jalur Legislatif
Targetkan Rampung Bulan Juni, Kementerian PANRB Kebut Pembahasan RUU Pelayanan Publik
Mengenang Mbah Harjo Kardi, Penjaga Tradisi Samin dari Dusun Jipang
Yudiono Terpilih Ketua Pagar Nusa Gayam Periode 2023-2028, Siap Raih Prestasi
1.050 Pelanggan Nunggak, Jargas di Bojonegoro Rugi Rp 210 Juta
Upaya Bupati Anna Kasasi, Mansur dan Pinto Sebut Ada Perkara yang Dikecualikan
Senior Manager Relations Regional 4 Kunjungi Program CSR Pertamina EP di Tuban
LHP Diserahkan, BPK Minta Daerah Tindaklanjuti Rekomendasi Selambatnya 60 Hari
Polisi Tak Gunakan UU TPKS, Tuban Tak Layak KLA
Kepala DP3AKB Bojonegoro Diduga Diperiksa Polda Jatim
Pasca Penyegelan, Pedagang Pasar Banjarejo Takut Berjualan
Bupati Anna Ajukan Kasasi, Syahril Tunggu Relas PT TUN
Kementerian ESDM Dukung PLN Batam Tingkatkan Keandalan Pasokan Listrik