PSDT Pentawira Ancam Tutup Tambang

Demo tambang

SuaraBanyuurip.comAli Imron

Tuban- Kebijakan sepihak menaikkan harga padel di PT Pentawira Agraha Sakti Chemical Industri dari Rp150.000 menjadi Rp165.000 memicu Paguyuban Sopir Dump Truk (PSDT) Rengel mengancam tutup tambang. Kenaikan tersebut dianggap merugikan sopir karena sulit menjual di masyarakat. 

“Naik Rp15.000 menyulitkan sopir,” ujar perwakilan PSDT Rengel, Adam, kepada suarabanyuurip.com, di sekitar lokasi loket pembayaran kantor tambang Pentawira di Desa Menunyur, Kecamatan Grabagan, Sabtu (6/1/2018).

Harga Rp150.000/truk dari pabrik sudah maksimal, dan membuat untung sopir. Namun apabila kenaikan harga diberlakukan tentu banyak pendapatan sopir berkurang dan berdampak pada anak istri mereka.

Pria berwajah garang ini, menilai manajemen Pentawira tidak pro PSDT Rengel. Sopir hanya ingin harga turun Rp10.000, dan itupun tidak berpengaruh pada omset perusahaan yang memiliki Izin Usah Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Nomor: P2T/96/15.02/XII/2016.

Sopir lainnya, Yakani, menambahkan, tiga bulan di akhir 2017 harga padel naik empat kali. Kebijakan tersebut tanpa ada musyawarah dengan PSDT, dan hanya pemberitahuan di loket pembayaran saja. 

Baca Juga :   Bank Pendana Industri Semen di Pegunungan Kendeng Harusnya Bertanggung Jawab

“Naiknya harga padel mulai Rp110.000, menjadi Rp135.000, kemudian Rp150.000, dan sekarang naik lagi menjadi Rp165.000,” terangnya.

Terpisah, Kepala Teknik Tambang Pentawira, Sunardi, tidak bisa berbuat banyak jika PSDT Rengel ingin menutup lokasi tambang. Jika hal itu dilakukan perusahaan masih bisa memanfaatkan tambang di Babat, Lamongan, dan Merakurak, Tuban. 

“Silahkan kalau ditutup,” sergah pria bertopi putih berapi-api.

Setelah tidak ada titik temu, sampai dengan pukul 10:31 WIB mediasi tawar menawar harga padel masih berlangsung. Massa puluhan anggota PSDT dan aparat keamanan TNI/Polri menunggu di sekitar kantor tambang. (aim)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *